18 Juni 2009

Kisah Gadis Buta Dan Cinta Sejati Kekasihnya


Kisah Gadis Buta Dan Cinta Sejati Kekasihnya
Pagi itu cerah dan indah sekali. Tapi tidak bagi si gadis cantik yang buta, dunia terasa gelap dan membosankan. Semua orang membenci dia, kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Wanita itu selalu berkata, “Saya akan menikahimu saat saya bisa melihat.”Hari titik balik itu segera terjadi, suatu hari, ada seseorang yang mendermakan mata kepada wanita itu. Akhirnya wanita itu dapat melihat. Indah dilihatnya dunia ini. Indah sekali dan akhirnya sempurnalah kecantikannya. Dengan segera, dia pergi menemui kekasihnya. Tetapi, ketika dia melihat kekasihnya, dia merasa sungguh terkejut dan terguncang karena kekasihnya juga buta.

Kekasihnya bertanya, “Sudikah kamu menikah denganku sekarang?” Tanpa sebuah alasan, wanita itu menolak untuk menikahi si kekasihnnya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya. Kekasihnyapun tersenyum dan berlalu pergi dengan meneteskan air mata sambil berkata. “Tolong jaga mata saya baik-baik…”.

Dari cerita diatas kita bisa melihat betapa ikhlas cinta sang pria pada kekasihnya yang buta tanpa mengharap balas apapun dari kekasihnya yang semula buta dan kini sudah bisa normal kembali, seberapa ikhlaskah diri kita pada orang yang kita kasihi?

Kisah tersebut memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Dalam kehidupan manusia, cinta sering menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain. Cinta pada diri sendiri membuat seseorang akan mampu menjaga dirinya. Namun yang patut diingat adalah cinta pada diri sendiri pun harus diimbangi dengan bentuk-bentuk cinta pada yang lain. Semakin orang itu mencintai apa yang dimilikinya semakin sulitlah dia berkorban untuk orang lain.

Cinta itu pada dasarnya adalah untuk saling menyelamatkan, saling melindungi dan membahagiakan diri. Jika kita mencintai orang lain dengan sepenuh hati, itu artinya kita menggantungkan diri pada makhluk yang dengan berbagai kelemahannya belum tentu dapat memberikan semua kebahagiannya. Kesungguhan, kegigihan, keikhlasan dan pengorbananlah pilar-pilar cinta sejati. Tunjukkan rasa cinta kita dengan berkorban karena tidak ada cinta tanpa pengorbanan.

Cinta yang sejati tumbuh dari relung hati. Yang tiada ingin memiliki, namun selalu membagi. Cinta sejati selalu percaya kepada yang dicintai.

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Posting Komentar

Sebuah harapan jika anda meninggalkan komentar di setiap artikel saya.
terima kasih atas perhatiannya

Template by - Bimbinganmu