10 Januari 2013

MEMILIH UNTUK SEDERHANA



Wal-Mart memang tidak ada di Indonesia, tetapi ada kisah menarik dari bisnis ritel ini. Dalam skala global, Wal-Mart menempati urutan teratas jaringan ritel. Bahkan, buku 100 Great Business Ideas mencatat bahwa hasil penjualan satu hari di Wal-Mart lebih besar dari Pendapatan Domestik Bruto dari 36 negara. Namun di balik cerita sukses tersebut, ada cerita menarik. Sam Walton, pemimpin jaringan  Wal-Mart, justru terkenal karena penampilannya yang sederhana dan  hobinya yang dinilai eksentrik: minum kopi di belakang toko seperti   karyawan biasa. Sam Walton tidak sendiri. Ingvar Kamprad, miliarder   pemilik IKEA (peritel terbesar perabot untuk rumah) tidak pernah   memakai jas, selalu terbang dengan tiket kelas ekonomi, mengendarai   Volvo yang umurnya sudah sepuluh tahun dan tidak ragu menaiki   kendaraan umum.


Orang-orang kaya kerap digambarkan sebagai sosok yang tak disukai di   dalam Alkitab. Apakah orang kristiani tidak boleh kaya? Pangkal   persoalannya bukan di sini. Penekanan disini bahwa hal   yang tidak disukai Tuhan dari "orang kaya" adalah apabila ia   berfokus mengumpulkan harta duniawi, mencurangi orang lain   demi materi, dan bergaya hidup hedonis.

 
Disadari atau tidak, kita kerap menempatkan kesederhanaan dalam   posisi yang berbanding lurus dengan kemiskinan; karena itu kita   ingin menghindarinya. Namun, prinsip ini jelas tidak berlaku bagi   Sam Walton atau Ingvar Kamprad. Juga terlebih bagi Kristus sendiri,   yang meneladankan hidup penuh kesederhanaan. Maka, kita belajar   bahwa sikap sederhana justru menunjukkan kekayaan batin seseorang.

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Posting Komentar

Sebuah harapan jika anda meninggalkan komentar di setiap artikel saya.
terima kasih atas perhatiannya

Template by - Bimbinganmu