Dahulu kala ada seorang ibu tua
berpenyakitan yang dirawat oleh seorang putranya. Tapi sayang, sang putra mulai
merasa bosan dalam merawat ibunya sendiri. Dan dia menganggap itu sebagai beban
berat, hingga dia mempunyai niat untuk membuang ibunya.
Suatu hari dia mencari alasan untuk
membawa ibunya jalan-jalan, lalu menggendong ibunya ke pedalaman gunung. Selama
perjalanan, si putra mendengar seperti ada suara patahan kayu ranting dari
belakang. Ia berpikir, "pasti ibu takut ditinggal pergi hingga mematahkan
kayu ranting membuat jejak untuk kembali" pikirnya. Namun dia tidak ambil
hati, malah membawa ibunya masuk semakin dalam. Dengan susah payah akhirnya
sang putra berhasil memapah ibunya sampai di pedalaman yang tiada berpenduduk
lagi.
Berkatalah sang putra dengan suara
yang dingin kepada ibunya, ”Kita berpisah sampai di sini, carilah
keberuntunganmu di sini!” Sang ibu memandang lembut pada putranya sambil
berkata :
“ anakku ...
tadi di jalan ibu meninggalkan tanda patahan kayu ranting
untukmu.
Berjalanlah sesuai tanda itu nak, agar kamu tidak tersesat,
”
kata sang ibu dengan penuh kasih sayang.
Bagai disambar petir sang putra
mendengar kata kata ibunya, dan dia membungkam tertunduk. Akhirnya anak durhaka
itu tergugah karena kasih ibundanya yang tiada batas itu, hingga dia berlutut
memohon pengampunan sang ibu dengan linangan air mata penuh penyesalan dan
bertobat. Lalu ibunya digendong kembali ke rumah ....
Semenjak itu ia menjaga ibunya dengan penuh
kasih sayang yang tulus.
0 komentar:
Posting Komentar
Sebuah harapan jika anda meninggalkan komentar di setiap artikel saya.
terima kasih atas perhatiannya