01 Mei 2013

Evaluasi Diri Sendiri Dengan Prinsip Cermin

Prinsip Cermin

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: 
Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."  
Matius 7:1-5

Salah satu karakter yang sering tidak kita sadari dan membuat kita terpuruk pada hal yang sama adalah sifat mengeluh. Kalau bisa kita “taklukkan”, ada banyak hal positif yang bisa kita dapatkan. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan prinsip cermin.

Konsep cermin adalah konsep melihat ke dalam diri sendiri sebelum menunjuk kesalahan orang lain. Secara fisik, cermin akan memantulkan bayangan orang yang berada di depannya. Tidak berbeda sama sekali bayangan yang ada di dalam cermin dengan aslinya.

Bayangan yang kita lihat ketika sedang bercermin adalah diri kita sendiri, bukan bayangan orang lain yang tidak ada di samping kita. Itu artinya bahwa yang harus kita perhatikan adalah diri kita sendiri.

Cermati makna pantulan cermin baik-baik. Pandangi diri kita baik-baik. Kenali raut wajah kita, pakaian yang kita kenakan, bahkan mungkin selera pakaian dan cara berpakaian yang menjadi style kita sehari-hari.

Artinya adalah bila ada kesalahan yang kita rasakan berulang terjadi dari orang lain kepada kita, coba untuk berpikir lebih jernih lagi sebelum mengambil suatu kesimpulan bahwa kita benar dan orang lain yang salah. Bila satu orang melakukan kesalahan pada kita dan kita merasa ia bersalah adalah hal yang wajar. Tapi bila tiga sampai sepuluh orang di mata kita selalu salah, jangan-jangan standar kita yang harus diubah. Pola pikir kita yang harus dibenahi.

Prinsip ini sama dengan prinsip jari telunjuk. Ketika satu telunjuk kita mengarah pada orang lain, sebenarnya tiga jari kita menuding pada diri kita sendiri. Itu artinya instrospeksi wajib kita lakukan menyeluruh untuk diri sendiri. Prinsip cermin jelas mengajarkan pada kita untuk mengevaluasi dalam diri sendiri.

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Posting Komentar

Sebuah harapan jika anda meninggalkan komentar di setiap artikel saya.
terima kasih atas perhatiannya

Template by - Bimbinganmu